A. Strategi Pemasaran dan Konsep Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran Bank Syariah
Menurut Kotler dan Amstrong (1992), strategi pemasaran adalah pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dulu, didalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan.
Sedangkan menurut Gultin dan Gordon (1990) menyatakan strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada pasar target tertentu.
Definisi pemasaran adalah proses, cara, perbuatan memasarkan sesuatu barang dagangan, dan perihal menyebarluaskan ke tengah-tengah masyarakat.
Sedangkan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Kemudian definisi Bank Syariah adalah usaha Bank yang menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip Syariah untuk memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan/nasabah dalam masyarakat.
Yang perlu diingat bahwa prinsip syari’ah itu sendiri sebenarnya mengacu pada pada nilai-nilai keadilan, kemanfaatan, keseimbangan, dan keuniversalan.
Strategi pemasaran syariah adalah serangkaian rencana dan tindakan pemasaran produk dan jasa dengan strategi bauran pemasaran yang memenuhi kaidah syariah yaitu sumber, produk dan caranya yang halal dan baik serta tidak merugikan pelanggan.
Dengan prinsip bagi hasil, perbankan syari’ah dapat menciptakan iklim investasi yang sehat dan adil karena semua pihak dapat saling berbagi baik keuntungan maupun potensi risiko yang timbul, sehingga akan menciptakan posisi yang berimbang antara bank dan nasabahnya.
Strategi pertama yang harus ditempuh perbankan syari’ah adalah komunikasi eksternal baik dalam rangka edukasi prinsip syari’ah maupun produk-produk yang ditawarkan.
Strategi kedua adalah menciptakan efisiensi melalui inovasi produk dan inovasi proses. Tidak seperti perbankan konvensional yang didukung oleh banyak instrumen keuangan, produk-produk syari’ah cenderung terbatas mengingat belum lengkapnya instrumen keuangan syari’ah.
Pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberi kepuasan.
Beberapa keinginan nasabah ke pada bank antara lain.
a. Ingin memperoleh pelayanan yang cepat.
b. Agar bank dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
c. Ingin memperoleh pelayanan yang bermutu dan memuaskan.
d. Ingin dihargai dan dihormati oleh seluruh karyawan bank.
e. Ingin memperoleh keamanan dari setiap transaksi yang berhubungan dengan bank.
Menurut Yanto dan Widjajakusuma (2003), manajemen strategi perspektif syariah antara lain a) Asas, 2) motivasi, 3) orientasi, 4) strategi induk, 5) strategi fungsional operasi, 6) strategi fungsional keuangan, 7) strategi fungsional pemasaran, 8) strategi fungsional SDM, dan 9) sumber daya.
Dalam mengembangkan strategi pemasaran yang akan dipilihnya, seorang manajemen menghadapi sejumlah besar pilihan.
Jadi strategi pemasaran (marketing strategy) adalah menentukan pasar target dan baur pemasaran yang terkait.
Strategi ini merupakan gambaran besar mengenai yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan disuatu pasar.
Pasar strategi adalah sekelompok pelanggan yang homogen yang ingin ditarik oleh perusahaan tersebut
Bauran pemasaran adalah variabel-variabel yang akan diawasi yang disusun oleh perusahaan tersebut untuk memuaskan kelompok yang ditarget.
2. Beberapa Strategi Pemasaran
Perlu Anda ketahui perkembangan perbankan nasional dengan prinsip syariah di Indonesia cukup mengesankan. Bahkan, semakin banyak berdiri bank dengan nama belakang syariah, meskipun pada awalnya bank tersebut menganut paham konvensional.
Tidak ada masalah karena merupakan salah satu strategi perbankan untuk menjaring banyak konsumen. Bagitu juga untuk bank syariah, terdapat beberapa strategi pemasaran yang diterapkannya, antara lain sebagai berikut.
a. Strategi kebutuhan primer
Menurut Gultinan dan Gordon (1990) strategi kebutuhan primer dirancang terutama untuk menaikkan tingkat permintaan akan bentuk atau kelas produk dari bukan pemakaian yang sekarang dan pemakaian yang sekarang.
Ada dua pendekatan strategi yang mendasar untuk merangsang kebutuhan primer, yaitu meningkatkan jumlah pemakai, dan menaikkan jumlah pembeli.
Meningkatkan jumlah pemakai yaitu untuk meningkatkan jumlah pemakai perusahaan harus memperbesar kesediaan pelanggan untuk membeli kemampuan mereka untuk membeli produk atau jasa
Menaikkan jumlah pembelian yaitu jika manajer tertarik untuk mendapatkan pertumbuhan yang lebih cepat dalam pasar yang lesu tetapi sudah matang, strategi pemasaran dapat ditujukan kearah peningkatan kesediaan untuk lebih sering atau banyak
b. Strategi kebutuhan selektif
Menurut Gultinan dan Gordon (1990) dirancang untuk memperbaiki posisi persaingan suatu produk, jasa dan bisnis.
Konsentrasi dasar dari strategi ini adalah pada bagian pasar, karena peroleh penjualan diharapkan akan datang dengan mengorbankan bentuk produk atau kelas produk persaingan. Strategi selektif dapat dicapai dengan mempertahankan pelanggan lama atau dengan menjaring pelanggan baru.
Jika penjualan industri tumbuh dengan lambat namun berdekatan dengan potensi pasar, manajer yang ingin membina hanya dapat melakukan dengan merebut pelanggan dari pesaing. Namun jika tingkat pertumbuhan industri tinggi, penjualan dan bagian pasar juga dapat ditingkatkan dengan menjaring pelanggan yang mempunyai kemampuan dan kesediaan
3. Konsep-konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep yang mana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Konsep ini timbul dari satu periode ke periode lainnya akibat perkembangan pengetahuan baik produsen maupun konsumen.
Penggunaan konsep ini tergantung kepada perusahaan yang juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Muhammad, bahwa untuk memahami konsep pemasaran, diperlukan mengetahui istilah-istilah yang mendasari pemasaran. yaitu antara lain, kebutuhan (needs), keinginan (wants), permintaan (demands), produk (product), nilai (value), biaya (cost), kepuasan (satisfaction), pertukaran (exchange), dan pasar (market).
Definisi tentang istilah-istilah yang mendasari pemasaran antara lain sebagai berikut:
1. Kebutuhan (needs), suatu keadaan dimana seseorang merasa kekurangan terhadap pemuas dasar tertentu/hakikat biologis.
2. Keinginan (wants), merupakan hastrat atau kehendak yang kuat akan pemuas kebutuhan spesifik.
3. Permintaan (demands), adalah jumlah barang ekonomi yang pembelinya bersedia membeli pada tingkat harga, waktu, dan pasar tertentu.
4. Produk (product), yaitu barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses itu.
5. Nilai (value), yaitu kekuatan tukar suatu narang atau jasa untuk mendapatkan barang atau jasa lain yang diukur secara kuantitatif dengan jumlah satuan barang atau uang.
6. Biaya (cost), yaitu semua pengeluaran uang yang digunakan untuk membayar suatu.
7. Kepuasan (satisfaction), yaitu perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.
8. Pertukaran (exchange), yaitu tindakan memperoleh produk yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.
9. Pasar (market) ada beberapa definisi:
Pasar (market) adalah tempat umum untuk menjual dan membeli barang, bertemunya penjual dan pembeli barang atau jasa, tidak selalu ada tempat secara fisik.
Dalam ilmu ekonomi ala Marshall, bahwa pasar (market) adalah suatu daerah di mana secara ideal harga-harga pada waktu tertentu adalah sama untuk semua pembeli dan penjual.
Ada 5 konsep dalam pemasaran
dimasing-masing konsep saling bersaing satu sama lain.
a. Konsep produksi
Yaitu merupakan konsep yang menekankan kepada volume produksi yang seluas-luasnya (distribusi) dengan harga serendah mungkin.
b. Konsep produk
Yaitu merupakan konsep yang menekankan kepada kualitas, penampilan dan ciri-ciri yang terbaik.
c. Konsep penjualan
Yaitu konsep ini pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usaha promosi yang gencar.
d. Konsep pemasaran
Menurut Philip Kotler : menemukan keinginan pelanggan dan penuhi keinginan tersebut, membuatlah apa yang anda dapat jual dari pada menjual apa yang anda buat, cintailah pelanggan, andalah yang menentukan, berhenti memasarkan produk yang dapat anda buat dan mencoba membuat produk yang dapat anda jual.
e. Konsep pemasaran
Merupakan konsep yang bersifat kemasyarakatan, konsep ini menekankan kepada penentuan kebutuhan, keinginan dan minat pasar serta memberikan kepuasan sehingga memberikan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Bagi dunia perbankkan konsep yang paling tepat untuk diaplikasikan adalah konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan atau paling tidak menggunakan konsep pemasaran.
Dalam kedua konsep itu jelas tertuang bahwa pelanggan adalah segalanya. Kebutuhan, keinginan dan kepuasan pelanggan benar-benar harus diperhatikan. Tujuan adalah agar pelanggan tetap setia menggunakan produk-produk atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh bank.
Tujuan pemasaran
1. Memaksimumkan konsumsi atau memudahkan konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang di tawarkan bank secara berulang- ulang.
2. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang di inginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya.
3. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.
Sumber :
1. Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
2. Edward, Tanujaya. 2008. Pemasaran Dasar. Jakarta: Salemba Empat.
3. Danang, Sunyot. 2001. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Pt Buku Seru.
4. Rahardjo, Mugi. 2009. Pemasaran Keuangan/Perbankan. Surakarta.
5. Usman, A.Halim, 2015. Manajemen Strategi Syariah. Jakarta: Sayuda Ptria.
Comments
Post a Comment