Skip to main content

Perbedaan Ba'i as-Salam dan Ba'i al-istishna

A. Ba'i as-salam

1. Pengertian ba'i as-salam

Dalam pengertian yang sederhana, ba'i as-salam berarti pembelian barang yang diserahkan dikemudian hari, sedangkan pembayarannya dilakukan di muka.

2. Rukun Ba'i as-salam

Pelaksanaan Ba'i as-salam harus memenuhi sejumlah rukun berikut ini.

a. Muslam ( pembeli )
b. Muslam ilah ( penjual )
c. Modal
d. Muslam fiihi ( barang )
e. Sighat ( ucapan )

3. Syarat Ba'i as-Salam

Disamping segenap rukun harus terpenuhi, Ba'i as-salam juga mengharuskan tercukupinya segenap syarat pada masing-masing rukun.

Dibawah ini akan diuraikan dua diantara rukun-rukun terpenting. Yaitu modal dan barang.

a. Modal transaksi Ba'i as-Salam

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam modal Ba'i as-salam adalah Sebagi berikut:

1. Modal harus diketahui

Barang yang akan di suplai harus diketahui jenis, kualitas, dan jumlahnya. Hukum awal mengenai pembayaran adalah bahwa ia harus dalam bentuk uang tinau.

2. Penerimaan pembayaran salam

Kebanyakan ulama mengharuskan pembayaran salam dilakukan ditempat kontrak. Hal tersebut dimaksudkan agar pembayaran yang di berikan oleh al-muslam ( pembeli ) tidak dijadikan sebagai utang penjual. Lebih khusus lagi, pembayaran salam tidak bisa dalam bentuk pembebasan utang yang harus di bayar dari muslam ilah ( penjual ). Hal ini untuk mencegah praktik riba melalui mekanisme salam.

b. Al- muslam Fiihi ( barang )

Diantara syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam al-muslam Fiihi atau barang yang ditransaksikan dalam Ba'i as-salam adalah Sebagi berikut

1. Harus spesifik dan dapat diakui sebagai Utang.

2. Harus bisa diidentifikasi secara jelas untuk mengurangi kesalahan akibat kurangnya pengetahuan tentang macam barang tersebut.

3. Penyerahan barang dilakukan di kemudian hari.

4. Bolehnya menentukan tanggal waktu di masa yang akan datang untuk penyerahan barang.

5. Tempat penyerahan.
pihak-pihak yang berkontrak harus menunjuk tempat yang disepakati dimana barang harus diserahkan.

B. Ba'i Al- istishna

1. Pengertian ba'i al-istishna

Transaksi Ba'i al-istishna merupakan kontrak penjual antara pembeli dan pembuat barang dalam kontrak ini pembuat barang menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu berusaha melalui orang lain untuk membuat atau membeli barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya kepada pembeli akhir.

Kedua belah pihak bersepakat atas harga serta sistem pembayaran. Apakah pembayaran dilakukan di muka melalui cicilan atau ditangguhkan Sampai suatu waktu pada masa yang akan datang.

Menurut jumhur fuqaha Ba'i al-istishna merupakan suatu jenis khusus dari akad Ba'i as-Salam. Biasanya, jenis ini dipergunakan di bidang manufaktur. Dengan demikian ketentuan Ba'i al-istishna mengikuti ketentuan dan aturan Ba'i as-Salam.

C. Perbedaan antara Ba'i as-Salam dan Ba'i al-Istishna

Dari sisi lain banyak pula yang salah dalam membedakan Ba'i as-salam dengan Ba'i al-istishna, padahal keduanya mempunyai perbedaan yang jelas.

Harga

Salam    : dibayar saat kontrak
Istishna : dibayar bisa di angsur.

Sifat kontrak

Salam   : mengikat semua pihak sejak semula

Istishna : menjadi pengikat untuk melindungi produsen sehingga tidak ditinggalkan besaja oleh konsumen secara tidak tanggung jawab.

Sumber :

Antonio, Muhammad Syafii. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema insani.

Comments

  1. Sangat bermanfaat sekali. Bingung perbedaan antara istisna sama salam. Sama sama akad pesan. Hehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Penyaluran Dana Bank Syariah

Produk-produk penyaluran ataupun pembiayaaan dana dalam perbankan syari’ah berdasarkan prinsip prinsip sebagai berikut: 1. BAGI HASIL (PROFIT – SHARING) Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu al- musyarakah, al- mudharabah, al muzara’ah, dan almusaqah. Sungguhpun demikian, prinsip yang paling banyak dipakai adalah al- musyarakah dan al- mudharabah, sedangkan al- muzara’ah dan al- musaqah dipergunakan khusus untuk plantation financing atau pembiayaan pertanian oleh beberapa bank islam. a. AL- MUDHARABAH(trust financing, trust investment) Al mudharabah secara teknis adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, dimana pihak pertama adalah (shahibul maal) yang menyediakan seluruh 100% modal, sedangkan pihak lainnya sebagai pengelola. Keuntungan usaha secara mudarabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemiliki modal selama kerugian itu bukan disebab

Pengertian, Visi Misi, dan Tujuan Bank Syariah

Pengertian bank syariah Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah . Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang didlamnya kegiatan pemberian jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank syariah yang didalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaraan (UU No . 21 tahun 2008 tentang perbankkan syariah. Visi dan Misi Bank Syariah Dalam model organisasi visi dan misi dalam suatu organisasi perbankan syriah tidak bisa terlepas guna untuk mencapai suatu tujuan bersama. 1. Visi Terwujudnya system perbankan syriah yang sehat , kuat dan istiqomah terhadap prinsip syariah dalam kerangka keadilan, kemaslahatan dan keseimbangan guna mencapai masyarakat yang sejahtera secara material dan spiritual ( falah ). 2. Misi Mewujudkan iklim yang kondusif utuk pengembangkan perbankan syariah yang kompetit

Koperasi Simpan pinjam(pengertian, sumber dana, jenis, dan pendiriannya)

A. Pengertian koperasi simpan pinjam Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang sudah lama terkenal di Indonesia. pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah Bung Hatta, dan pada sampai saat ini beliau sangat di kenal sebagai bapak koperasi Indonesia. Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau kepentingan bersama. Pembentukan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik berbentuk barang ataupun pinjaman uang. koperasi simpan pinjam bisa di katakan termasuk lembaga pembiayaan dikarenakan usaha yang dijalankan koperasi simpan pinjam adalah usaha Pembiayaan, yaitu menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada anggotanya atau masyarakat umum. B. Sumber-sumber Dana Koperasi Sumber dana merupakan hal penting bagi lembaga koperasi simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para anggota